TUHAN PADA MU KAMI MENGADU

Tuhan di sini kami masih berbagi semangkok nasi aking
saat elit politik kami berak di atas closed seharga milyaran
dan menumpukkan harta haram di perutnya yang buncit
tuhan tanah-tanah kami telah dirampas atas nama investasi asing
ketika kami menuntut keadilan kami diberi kematian diatas ladang kami sendiri
dan sang penguasa memilih berkaraoke ria di atas duka kami
tuhan kami orang lemah tak berdaya
menjadi santapan raksasa buas
penguasa zolim dan kekuasaan asing 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dewan Perwakilan Monyet

LINGKARAN

Tifatul: Jangan Lebay Karena Biaya SMS Naik "Orang nggak putus pacaran gara-gara terminasi."