Langsung ke konten utama

Pengamat: parpol terjebak dalam kartel oligarki


Jumat, 6 Juli 2012 23:17 WIB | 1497 Views


 Parpol di Indonesia saat ini dikontrol oleh kartel oligarki, sehingga, sulit keluar dari jebakan lingkaran setan kekuasaan. Beberapa parpol besar memang sudah digenggam kartel oligarki itu,"
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens mengatakan, partai politik (parpol) di Indonesia sudah terjebak dalam kartel oligarki, yakni kebijakan dan kepemimpinannya ditentukan oleh orang yang sama.

"Parpol di Indonesia saat ini dikontrol oleh kartel oligarki, sehingga, sulit keluar dari jebakan lingkaran setan kekuasaan. Beberapa parpol besar memang sudah digenggam kartel oligarki itu," kata Boni, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, hanya Partai NasDem yang sedang mencoba meruntuhkan pola kartelisasi parpol tersebut, sebab pimpinan oligarki seperti Ketua Dewan Pembina NasDem, Surya Paloh berada di belakang layar dan membiarkan kalangan muda idealis dan intelektual menjalankan roda partai.

Boni menyebut bahwa model kerja parpol seperti NasDem tidak dipimpin oleh kartel.

"Surya Paloh sedang memberi contoh bagaimana harus membangun tradisi yang populis dimana dirinya tidak langsung mengontrol. Akhirnya kita singgung, kepemimpinan muda di NasDem, orang-orang yang tak dikenal, aktivis biasa. Suatu gebrakan baru, partai yang tidak dipimpin kartel," katanya.

Dia juga menyatakan bahwa parpol sekarang masih mewarisi cara berpolitik orde baru (orba) yakni terjebak dalam lingkaran setan kartel politik. Kartel itu, mengatur bagaimana politik berproses, sehingga demokratisasi di Indonesia sesudah Soeharto tidak memperlihatkan perubahan dalam mutu.

Intinya, lanjut Boni, sesudah era orba, demokrasi Indonesia dibajak oleh orang-orang kaya.

"Mereka itu juga disebut oligarki. Para oligarki ini, berubah wujud dan modus vivendi menjadi kartel karena sesudah 1998 peran partai menguat," katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dewan Perwakilan Monyet

LINGKARAN

Tifatul: Jangan Lebay Karena Biaya SMS Naik "Orang nggak putus pacaran gara-gara terminasi."