Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

Aku Mati Muda Kawan

Aku masih muda, kawan, usia yang seharusnya belajar mencintai hidup dan mimpi, tapi aku harus berpeluh di jalanan, menerobos lampu merah waktu, demi sesuap nasi. Pekerjaanku hanya ojek online, di punggungku menempel harapan keluarga, di genggaman tanganku, setir motor tua, yang tak pernah mengeluh meski diguncang lelah. Aku mati muda, kawan. Tubuhku remuk dilindas mobil polisi, yang lewat begitu saja, meninggalkan sirene panjang, sementara darahku perlahan mengering di aspal hitam jalanan. Aku rakyat kecil, kawan, yang hanya ingin pulang membawa nasi bungkus untuk ibu, yang selalu menungguku di depan pintu dengan doa sederhana: "Ya Allah, lindungi anakku di jalanan yang bengis." Namun malam itu, doa ibuku terhenti di ujung sajadah, saat kabar duka mengetuk jendela rumahnya. Tangannya gemetar, air matanya tak mampu ia bendung, suaranya pecah: “Anakku… mengapa kau pulang terbujur kaku, bukan dengan senyum letih yang biasa kau bawa?” Jangan tanyakan pad...