"cayate" melihat hidup dalam terang cahaya hati, sesungguhnya tak ada yang sia-sia dari semua ciptaan tuhan. dan manusia sempurna dengan ketidaksempurnaannya.
cayate: LINGKARAN
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
cayate: LINGKARAN: hanya sebuah lingkaran dan satan adalah sumbu putarnya jari-jarinya adalah tipu daya penghianatan dan kezaliman dan lengan kanannya ada...
Sayang ...........! aku masih menyukai pagi seperti masa lalu menghirup harum melati yang semerbak di halaman dan tenggelam di titik embun yang bening pagi hari aku masih suka bicara tentang pajar dan harapan tentang cinta dan goresan kepedihan yang ia berikan aku masih ingin hidup meskipun kadang penuh kesulitan cita-citaku tertulis masih panjang aku ingin mengajakmu berjalan di antara puing-puing harapan orang-orang tertindas dan dengan cinta merekatkan kembali harapan mereka agar tak menjadi debu di kaki orang-orang yang berkuasa aku masih disini mengajar hatiku sendiri untuk lebih peka mengenali kebenaran melihat cinta dalam warna yang lebih agung dan membiarkan diriku menjadi milik banyak orang melawan ketidakadilan meskipun hanya dengan hati
Harapan menjelmakan cahaya di ujung malam, menerangi lorong-lorong gelap jiwa yang sunyi. Cinta, seperti api abadi, menghangatkan setiap hati, membakar sekat yang memisahkan kita dari Ilahi. Kegembiraan menari bersama angin, melahirkan tawa di pelukan waktu. Persahabatan hadir bagai sungai bening, mengalirkan kasih hingga samudera tak berbatas. Namun, kesedihan pun mengajarkan kita arti yang dalam, seperti hujan yang menyuburkan tanah gersang. Pengetahuan menjadi tangga menuju langit kearifan, membuka pintu menuju rahasia terdalam semesta. Kebijaksanaan ialah mutiara yang berkilau di dasar nurani, lahir dari luka, jatuh, dan bangkit kembali. Alam semesta berbicara dalam bahasa asing untuk dipahami, menyanyikan harmoni yang hanya terdengar oleh jiwa yang tenang. Dalam perjalanan ini, diri sendiri adalah cermin, yang memantulkan cahaya Tuhan yang kekal. Maka mendekatlah, wahai jiwa yang rindu, ke dalam pelukan Sang Kekasih Yang Satu.
Bermainlah dihatiku seperti kerlip bintang di langit malam dan bernyanyilah engkau para pecinta selalu merindukan malam untuk menatap bulan dan menari dalam selimut jubah cinta seperti angin yang meliuk di puncak tertinggi bukit suci oh kekasih oh kekasih aku meriang dalam rindu padamu seperti ujung kemarau yang datang mendekat pada awal musim barat meranggaskan daun-daun di bumi untuk menghadirkan pucuk-pucuk tunas dan penciptaan berawal dari cinta seperti petani yang menitipkan bulir-bulir benih di ladang akan menjaganya hingga ke musim panen
Komentar
Posting Komentar