Kenapa Membangun Gedung KPK Saja Sulit?
Jakarta Pembangunan gedung baru KPK tak
kunjung mendapat persetujuan Komisi III DPR. Padahal, parlemen dikuasai
kelompok koalisi pemerintah. Karenanya muncul pertanyaan, mengapa untuk
membangun gedung yang membantu kerja pemberantasan korupsi saja sulit.
"Pemerintah
kan terdiri dari koalisi, kenapa pengajuan gedung yang kecil ini saja sulit?
Pemerintah juga harus fair kepada semua lembaga hukum termasuk KPK untuk diberi
wadah yang cukup," kata mantan pengacara Bibit-Chandra, Ahmad Rivai dalam
diskusi Sindo Radio di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (30/6/2012).
Kemudian,
belum lagi ketika masyarakat melakukan saweran untuk pembangunan gedung, banyak
politisi yang menentang. Disebutkan bahwa pengumpulan sumbangan itu bisa
membuat sistem kenegaraan kacau.
"Masalah
sumbangan itu kan hibah, itu tidak masalah karena aturannya yang penting ada
lembaga yang ditunjuk oleh Menkeu untuk mengatur dana hibah. Dan KPK nantinya
juga harus fair, meningkatkan kinerjanya," terangnya.
Pendapat
Rivai itu pun menuai sanggahan dari politisi PPP Ahmad Yani. Vokalis di Komisi
III itu menilai, KPK tetap harus mengikuti prosedur yang ada. Dan, juga
pemberian tanda bintang bukan berarti Komisi III menolak.
"Saya
ingin klarifikasi isu ini, karena tidak sesuai dengan fakta. Tidak semua fraksi
menolak, hanya memberi koreksi sedikit. Kami tidak bisa realisasi karena ada
tanda bintang. Harusnya ditunggu sesuai prosedur. Proses ke tata negaraan kita
kacau kalo begitu," jelasnya
Komentar
Posting Komentar