Riwayat Jiwa

Masa lalu, bayang samar dalam kilas,
Gelombang takdir yang pernah melintas,
Hadir sebagai bisikan rahasia,
Mengantar jiwa menuju cahaya.

Hari ini, detak napas semesta,
Dalam sunyi, getar suara Tuhan terasa,
Aku, debu yang menari di pelataran fana,
Mencari makna di lautan sabda.

Masa depan, takdir yang menyelimuti,
Namun ia bagaikan bayang ilusi,
Bagiku hanya kini yang abadi,
Sebab jiwa sejati tak kenal tepi.

Kefanaan, tirai tipis yang mudah koyak,
Mengungkap keabadian di dalam jejak,
Dalam kefanaan, kulihat ada-Nya,
Dalam lebur, kudapati hakikat cinta.

Keabadian, bukan milik waktu yang berlari,
Dia ukiran indah di langit hati,
Dalam setiap zikir yang membimbing rasa,
Kekasih sejati, tak pernah sirna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dewan Perwakilan Monyet

Penjaga Kebun Anggur, Penempuh Jalan Cinta

Selamat Pagi Kekasih