Kemana lagi sepi akan pergi
Ketika malam turun di hatiku
Menutup gelap waktu
Dengan seribu cadar dari debu dan angin
Ke mana lagi sepi akan pergi
Ketika cahaya senja pecah di laut
Dan jatuh di atas perahu asing
Lalu tenggelam bersama bulan tua di langit
Kekasih jiwa berbisiklah di hatiku
Ke mana lagi sepi akan pergi
Bukit Alas, 4 Oktober 2012
ROH IBLIS MENGGENGGAM JANTUNG KEKUASAAN
MEREKA TAK PUNYA HATI UNTUK MELIHAT
DAN MENDENGAR
SEDANGKAN KITA HANYA DISATUKAN OLEH CINTA YANG LEMAH
KETIKA KAU BERTERIAK MENGACUNGKAN PEDANG
MEMBELA KAUM TERTINDAS
AKU TERJEPIT
DIANTARA KAOS SEPATU MEWAH DAN SENYUMAN PENUH TIPU DAYA
AKU INGIN PUNYA SUARA LANTANG SEPERTI PETIR
YANG DENGAN SATU PEKIKAN
DAPAT MEROBOHKAN KEANGKUHAN
PENGHISAP HIDUP KAUM LEMAH
Almufarridun
Yang setia dalam ingat
Ketika duduk, berdiri dan berbaring
Yang hatinya senantiasa tertaut pada mihrab dan gafura langit
Dia Almufarridun penempuh jalan asing
Laki-laki dan perempuan yang tak dilalaikan oleh keuntungan perniagaan
Yang kokoh berdiri di bumi
Dan wajahnya senantiasa tengadah ke langit
Jiwanya seperti serat kapas putih yang ringan tanpa beban
Yang terpilin menjadi tali yang kuat
Mengikat dan menghubungkan langit dan dunia
Ketika malam datang kepuncak sunyi
Dan ketika hingar bingar hari-hari.
AKU MUAK
Badut-badut kekuasaan hamba dinar dan kemegahan
berkhotbah seperti nabi-nabi
tentang ketulusan dan kesederhanaan
tetapi di belakangmu membangun istana megah
dari anggaran yang diperuntukkan bagi kaum miskin
mulutnya penuh busa dusta
meracuni akal dan pikiranmu dengan kebodohan
Aku muak……………….. !
melihat wajah setan dengan topeng malaikat
yang saban hari menganjurkan kebenaran
tapi tanpa malu melindungi maling dan penjahat
maka aku ikrarkan perlawanan
dengan potongan kata-kata
yang bisa jadi takkan pernah kau pahami
berkhotbah seperti nabi-nabi
tentang ketulusan dan kesederhanaan
tetapi di belakangmu membangun istana megah
dari anggaran yang diperuntukkan bagi kaum miskin
mulutnya penuh busa dusta
meracuni akal dan pikiranmu dengan kebodohan
Aku muak……………….. !
melihat wajah setan dengan topeng malaikat
yang saban hari menganjurkan kebenaran
tapi tanpa malu melindungi maling dan penjahat
maka aku ikrarkan perlawanan
dengan potongan kata-kata
yang bisa jadi takkan pernah kau pahami
Aku muak….!
SIAPA GERANGAN
ada angin menyusup lewat celah kisi-kisi jendela
tercampur harum dupa cendana
menembus jauh ke dalam hatiku
yang tergeletak hangat dalam rindu
pada nama yang tak terjangkau dalam rupa
yang tak henti ku seru tanpa suara
ada kau yang datang kemudian
membagi hatiku dalam resah sendirian
siapakah yang kan ku ikut di garis waktu
yang menuntun langkahku
kembali ke perjamuan cinta
yang kudus suci tanpa dusta
Komentar
Posting Komentar