Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2024

Demokrasi Bayangan

Jika politik hanyalah kekuasaan, Maka hati telah dilupakan. Janji-janji berkilauan di bibir, Namun rakyat tersesat, tak tahu ke mana harus berlabuh. Orang-orang kaya membajak demokrasi, Mereka menanam uang di ladang ilusi. Setiap suara yang dijual, Adalah sebutir pasir dalam istana palsu. Money politik, racun dalam pesta, Penipuan atas nama mimpi kita. Demokrasi, di mana jiwamu? Tersandera oleh mereka yang memiliki segalanya. Rakyat hanyalah pilar yang rapuh, Dipaksa menopang beban yang salah. Adakah harapan di balik topeng ini? Atau hanya bayang-bayang dalam gelap malam? Jika kekuasaan adalah segalanya, Siapa yang akan menjadi penjaga nurani? Di mana cinta pada tanah air dan manusia, Saat dunia hanya tentang membeli dan menjual hati?

Belajar Pada Sunyi

Belajar pada sunyi, mengubur sepi yang tak lagi berwajah. Aku ingin lebih banyak bicara dalam diam yang tak memihak. Ada gema di dasar dada, tak terdengar, hanya terasa. Seperti angin yang menyeberang perlahan, membawa pesan tanpa suara. Diam adalah rumahku kini, tempat kata-kata tak perlu dikejar. Hanya detak, hanya nafas, mengisi celah yang tak terjamah. Sudah itu saja. Tidak lebih, tidak kurang. Karena di sini, sunyi adalah bahasa yang sempurna.